Part : 3
Strategi
Sintesis Total Senyawa Epotilon: Suatu Senyawa Aktif Baru Yang Potensial
Sebagai Anti-Kanker
3.
STRATEGI SINTESIS EPOTILON DARI
SCHINZER, D.
Schinzer, D., dkk
menguraikan strateginya yang lebih konvergen dan tidak sama dengan strategi
Danishefsky dan Nicolaou dalam sintesis epotilon (Gambar 17), yang
dibangun dari tiga unit-unit struktur 61, 62 dan 63
melalui reaksi aldol, esterifikasi atau makrolaktonisasi, dan olefin
metatesis-epoksidasi . Oleh karena itu, dapat dibedakan berbagai strategi
Schinzer, terutama urutan penyambungan A, B dan C,
sementara itu unit strukturnya disintesis dengan metodenya sendiri .
Pada sintesis total
epotilon A (1), segmen etil keton 61 diperoleh dari suatu
allilasi Brown [28,30], dan 1,3-propanadiol 64 digunakan sebagai zat
awal (Gambar 18). Selanjutnya, dilakukan proteksi diol sebagai asetonid,
ozonolisis ikatan rangkap dua, etilmagnesiumbromida dan oksidasi dengan
menggunakan TPAP/NMO 61 (Gambar 18). Sintesis etil keton 61
yang stereoselektif ini dirakit dari aldehida 70 dan (S)-HYTRA [(S)-(-)-2-hidroksi-1,2,2-trifenilasetat]
71 sebagai pengarah (auxiliar) melalui reaksi aldol [28-30]. Aldolproduk
72 yang diperoleh memiliki kemurrnian optik yang sangat tinggi (96% de).
Aldehida 70 diperoleh dari etil-α-bromo-isobutirat 68 melalui
empat
tahapan reaksi. Perubahan α-bromo-isobutirat 68 menjadi
ester 69 berhasil dilakukan dengan menambahkan 3-pentanon melalui reaksi
Reformatsky. Eliminasi ester 69, reduksi produk ester dengan LAH dan
oksidasi alkohol dengan DMSO menghasilkan aldehida 70. Diol 73 diproteksi
sebagai asetonid dan ozonolisis ikatan ganda memberikan etil keton 61
dalam bentuk kristal (Gambar 19).

Dalam sintesis 63a,
63b dan 63c digunakan strategi yang berbeda -beda [28-30]. ε-Kaprolakton
74 dibuka pada kondisi basa, alkohol diproteksi dengan TBDMS, kemudian
direaksikan dengan molekul Auxiliar-Evans (4S)-4-isopropil-2-oksazilidinon
(Gambar 20). Metilasi diastereoselektif oksazolidinon 75, reduksi
dengan LAH, kemudian diikuti dengan oksidasi-Swern memberikan aldehid 63a.
Sintesis yang efisien
untuk struktur 63b dan 63c dimulai dengan senyawa 76 atau 77.
Melalui allilasi diastereoselektif, reduksi, proteksi gugus,
hidroboronasi-iodinasi dan pelepasan oksazolidinon diperoleh aldehid 63b
atau 63c (Gambar 21) [29].
Sintesis fragmen tiazol
62 dimulai dengan aldehid 65 atau (S)-asam maleat (Gambar 22).
Metode pertama adalah gugus propenil diperoleh melalui reaksi-Grignard dan
alkohol yang diinginkan diperoleh melalui pemisahan rasemat-Sharpless dengan
kemurnian enantiomer 80%. Metil keton 75 diperoleh melalui proteksi gugus
dan pembentukan ikatan ganda yang oksidatif. Tiazolfosfonat 76
direaksikan dengam metil keton 75 pada kondisi Wittig-Horner-Emmons
[29]. Selanjutnya, dilakukan deproteksi gugus TBS dengan menambahkan HF dalam
asetonitril dan alkohol diosidasi dengan pereaksi Dess-Martin-Periodinan.
Pembentukan ikatan ganda alilik melalui reaksi-Wittig dan deproteksi gugus
memberikan unit struktur 62 [28].
Metode alternatif untuk
sintesis unit struktur 62 diperoleh dari senyawa 77, yang dirakit
melalui reduksi-Boran dan siklisasi dengan katalisator asam lakton. Setelah
sililasi adisi metillitium dan setelah dilakukan sililasi baru diperoleh suatu
keton, yang dirakit melalui transformasi senyawa 78. Akhirnya, reaksi
Wittig memberikan segmen tiazol 62b (Gambar 23) [27-29].
Melalui strategi olefin
metatesis untuk sintesis total epotilon dari Schinzer, dkk.,. pertama- tama
segmen 61 dan 63 digabung melalui reaksi aldol (B). Ini
berasal dari asetonid 61 yang enolatnya bereaksi pada –78 °C dengan
aldehid 63 dan memberikan produk aldol 85a dan 85b,
kemudian diesterifikasi dengan fragmen tiazol 62a menjadi senyawa
prametatesis 87a atau 87b (C). Penutupan lingkar dilakukan
dengan reaksi olefin-metatesis (A) dengan katalisator Grubbs 21
dan diperoleh senyawa 88a atau 88b. Deproteksi gugus dari isomer-Z
memberikan epotilon C (3) atau D (4), yang kemudian diepoksidasi
membentuk epotilon A (1) dan B (2) sebagai akhir dari total
sintesis epotilon dari Schinzer [27-29].




Strategi
makrolaktonisasi sintesis epotilon dari Schinzer pertama-tama dilakukan
penggabungan unit struktur 62b dan 63c dengan menggunakan katalisator-Palladium
(A). Deproteksi gugus dan oksidasi dengan pereaksi
Dess-Martin-Periodinan memberikan aldehid 89, yang dengan etil keton 61
dilakukan reaksi aldol stereoselektif. Reaksi ini menghasilkan isomer-syn
anti-Felkin 90 sebagai produk utama (9:1) dengan rendemen 94%. Setelah
deproteksi gugus dan trisililasi triol, penutupan lingkar dilakukan melalui
makrolaktonisasi membentuk epotilon B (2).
Sumber : Muharram.2009. Strategi Sintesis Total Senyawa Epotilon:
Suatu Senyawa Aktif Baru Yang Potensial Sebagai Anti-Kanker.Jurnal Chemical.Vo/. 10 Nomor 2, 48 - 65